FURNITERUS.com – Apartemen studio “Si Mungil” yang walau ukurannya hanya sekitar 20m2, masih banyak peminatnya. Budgetnya yang cukup murah, praktis untuk kaum urban yang masih single atau baru menikah, atau bagi pekerja sibuk yang hanya membutuhkan tempat untuk tidur dan mandi, menjadi faktor penariknya.
Sumber: unsplash.com
Tapi, apakah dengan ukurannya yang mungil, apartemen tidak bisa berfungsi seperti hunian lainnya? Atau haruskah tinggal di apartemen terasa tidak nyaman dan seperti tinggal di sangkar kecil? Mungkinkah bisa mendapat kualitas hidup yang baik jika tinggal di apartemen studio?
Ya, sangat mungkin bisa hidup dengan baik walau tinggal di apartemen studio. Ini beberapa tips jitu yang dapat meningkatkan kualitas kenyamanan apartemen dan membuat hidup terasa jauh lebih baik.
Seperti ada pepatah “Lebih besar belum tentu lebih baik”, luas apartemen seringkali menjadi pilihan bagi kaum single, pasangan muda, atau pekerja keras super sibuk, yang memang hanya membutuhkan tempat mungil untuk berteduh, mandi, dan tidur.
Sumber: unsplash.com
Bagi mereka, ruang yang terlalu luas, akan menjadi mubazir dan malah terasa tidak nyaman karena sulit berkomunikasi, atau tidak punya waktu untuk membersihkan ruang jika terlalu luas. Jadi, sebelum memilih tinggal di apartemen , pastikan luasnya memang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Tidak semua ruang yang seharusnya ada dalam hunian biasanya ada di dalam apartemen. Selain keterbatasan luas, ruang-ruang itu juga memang tidak dibutuhkan atau tidak memerlukan pemisahan fungsi yang signifikan. Ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang kerja bisa dijadikan satu. Bahkan keberadaan ruang makan dengan sebuah meja makan, seringkali tidak diperlukan, karena area makan bisa disatukan dengan dapur.
Sumber: unsplash.com
Pikirkan semua ruang yang benar-benar dibutuhkan sesuai urutan kegiatan dan cara hidup sehari-hari. Jangan melengkapi apartemen dengan ruang yang belum pasti akan digunakan.
Cek Juga: Katalog Model dan Desain Apartemen Studio Furniterus
Beranikan diri, buang atau sumbangkan perabotan yang tidak benar-benar dibutuhkan. Hanya simpan dan manfaatkan yang sangat dibutuhkan. Kendalikan diri, jangan beli barang atau perabotan yang tidak berfungsi maksimal. Terapkan gaya hidup minimalis “Less is More, Less is Best”. Semakin sedikit perabotan yang tidak diperlukan, dan semakin optimalnya perabotan multifungsi, menciptakan ruang yang lebih luas dan nyaman.
Sumber: pexels.com
Insting manusia untuk mempertahankan benda-benda miliknya, memang mempersulit proses pemilahan dan pemilihan barang yang perlu disingkirkan. Jika sebuah barang sudah tidak dipergunakan dalam waktu 6 bulan atau lebih, singkirkanlah. Tips ini kelak membantu memutuskan barang-barang yang perlu dibeli, membuat jadi lebih bijaksana, dan menerapkan hidup hemat.
Fokuslah pada kualitas mulai dari setiap hal terkecil karena akan sangat berpengaruh pada keseluruhan kenyamanan. Banyak hunian yang memiliki elemen dekoratif yang tidak fungsional, hanya sekedar estetika belaka. Dengan keterbatasan luas apartemen, pastikan setiap elemen bisa berfungsi dengan baik, bahkan kemampuan mewadahi fungsi bisa memunculkan estetika yang jujur.
Sumber: unsplash.com
Sebuah elemen desain yang baik harus mampu berfungsi dengan baik dan sekaligus indah. Tangga menuju kamar tidur loft, sekaligus bisa menjadi kabinet. Susunan bentuk geometris yang tersusun rapi dengan modul yang sama dan warna putih yang senada dengan elemen lainnya, menciptakan bentuk fungsional yang sekaligus indah.
Untuk ruang berbentuk persegi, koridor, maupun apartemen, dapur jenis ini adalah pilihan yang tepat. Desain layout-nya diletakkan pada dua sisi dinding yang berhadapan. Dapur model ini termasuk efisien karena area kerja dapur terbagi menjadi dua area, saling berhadapan.
Bagi yang baru saja memutuskan untuk tinggal di apartemen studio dan hidup terpisah dari orang tua, ini berarti kebebasan mengisi apartemen dengan perabotan baru. Memang biasanya, keterbatasan budget menjadi kendala lain. Tetapi, walau dengan dana yang terbatas, tetaplah bijaksana dalam memilih perabotan. Jangan hanya memikirkan harganya yang murah. Pikirkan juga manfaat dan fungsi setiap perabot. Pilihlah perabotan multifungsi yang bisa mewadahi berbagai ruang sekaligus dan membuat apartemen mungil menjadi lebih lega.
Sumber: unsplash.com
Kemudahan teknologi informasi memudahkan pencarian alternatif perabotan multifungsi yang bisa dipilih. Sistem belanja online juga mempermudah mendapatkan perabotan yang diperlukan dengan harga termurah, tanpa perlu membuang waktu dan tenaga. Jika ada waktu, bandingkan kualitas bahan dan harga di toko fisik. Bisa juga meminta bantuan direktori online seperti Furniterus untuk mencari inspirasi desain atau mewujudkan desain perabotan yang bisa di-custom sesuai kebutuhan dan keinginan.
Murphy bed yang multifungsi dan “menghilang” saat tidak dibutuhkan, sangat bermanfaat untuk apartemen studio. Bagian bawahnya menjadi penopang ranjang, sekaligus menjadi sofa yang dilengkapi kabinet di bawahnya saat ranjang tidak digunakan dan dilipat rapat dengan dinding.
Walau mungil dan mungkin hanya dihuni beberapa jam saja dalam sehari, atau bahkan hanya untuk tidur saja, pergerakan di dalam ruang harus dibuat senyaman mungkin. Posisikan area pergerakan dalam satu jalur agar aliran ruang lebih mudah dan nyaman. Misalnya, buatlah sirkulasi pergerakan satu jalur mulai dari pintu hingga area kamar tidur.
Sumber: unsplash.com
Akan sangat tidak nyaman jika hanya dalam sebuah ruang mungil, untuk menuju dari pintu sampai ke jendela di ujung ruang, harus terantuk berkali-kali karena tata perabotan berantakan. Aliran dan sirkulasi ruang yang jelas dan tertata baik akan meningkatkan kualitas kenyamanan apartemen studio.
Apapun alasan saat memilih apartemen sebagai hunian, pastikan apartemen itu menjadi hunian yang nyaman. Pemilihan perabotan yang tepat dan tertata dengan rencana yang matang, serta penerapan gaya hidup minimalis yang fungsional akan menciptakan kenyamanan tinggal di dalam apartemen studio.