FURNITERUS.com – Karpet lantai, walau dianggap elemen dekorasi semata, tapi memberi dampak signifikan terhadap tampilan visual ruang secara keseluruhan. Ruangan sempit bisa terasa lebih lega dengan karpet polos berwarna cerah atau motif garis dengan posisi yang tepat. Sebaliknya, ruangan luas dapat terasa lebih cozy dengan karpet berukuran agak besar, bermotif lingkaran, berwarna gelap, atau bertekstur bulu.
Sumber: unsplash.com
Sebelum membeli karpet, sebaiknya kenali dulu fungsi dan spesifikasinya agar dapat memilih bahan, motif, warna, dan ukuran yang tepat. Mari simak tips memilih karpet lantai agar ruangan minimalis lebih nyaman dan menyenangkan!
Karpet bergaya Bohemian dengan motif yang ramai, tidak cocok diterapkan pada ruang yang sempit. Jika memang tema colorful yang diinginkan, pastikan warna-warna yang digunakan tidak bertabrakan atau terlalu ramai. Perhatikan pula warna furniture, lantai, dinding, dan langit-langit. Ingatlah bahwa karpet yang akan dipilih harus menyatu dengan elemen ruang lainnya.
Sumber: unsplash.com
Karakter ruang dengan kegiatan dan intensitas pemakaian yang berbeda, serta kebutuhan penciptaan suasana yang berbeda pula, menuntut pemilihan karpet yang spesifik. Karpet berbulu pendek dan berkualitas baik, sebaiknya ditempatkan di ruang keluarga, agar keluarga dapat berkumpul dan duduk di atasnya dengan nyaman. Karpet yang bahannya mudah dibersihkan, cocok melengkapi ruang makan dan dapur. Sedangkan, karpet yang padding-nya tidak licin, cocok untuk kamar mandi.
Sumber: unsplash.com
Karpet lantai bisa ditempatkan di antara lemari dapur. Jadi, ibu tetap merasa nyaman meskipun berdiri lama saat memasak. Penempatan motif garis tegak lurus dengan lantai karpet membuat dapur terkesan lega.
Ukuran yang terlalu kecil akan menimbulkan kesan seolah-olah hanya elemen dekorasi yang asal jadi saja, dan tidak berpengaruh pada ruang sesuai yang diinginkan. Begitu juga sebaliknya, ukuran karpet yang terlalu besar, alih-alih membuat ruang nyaman dan elegan, malah membuat ruang sempit dan terasa sesak. Sebaiknya, ukuran luas karpet maksimal tidak melebihi separuh luas ruangan.
Sumber: unsplash.com
Cara efektif untuk menentukan ukuran karpet adalah memanfaatkan penempatan furniture. Karpet untuk ruang makan, setidaknya ukurannya cukup untuk menjadi alas meja makan dan kursi makan ketika diduduki. Untuk kamar tidur, ukuran karpet sebaiknya bisa menjadi alas kaki ketika naik dan turun dari tempat tidur dari ketiga sisi.
Jika karpet diletakkan di atas lantai keramik, manfaatkan jumlah ubin untuk memperkirakan ukuran karpet.
Polos atau bermotif? Untuk menentukan motif karpet, perhatikan kebutuhan ruang. Jika ruang sudah penuh dengan perabotan, pilihlah karpet polos dengan 1 warna, seperti putih dan krem, agar ruang terasa lebih lapang. Jika ruangan terlalu polos dengan warna monoton, pilihlah karpet bermotif yang dapat menjadikan perabotan di atas karpet sebagai point of interest. Kamar tidur anak-anak akan lebih ceria dengan motif playful yang berwarna-warni atau gambar-gambar kartun.
Sumber: unsplash.com
Ruang yang sempit, akan tampak lega secara visual, berkat karpet polos, atau karpet motif garis. Ukuran pola yang besar membuat ruang tampak lega. Sedangkan pola kecil, membuat ruang tampak penuh dan sempit. Namun, konsep ini bukan berarti tidak boleh menempatkan karpet bermotif bunga-bunga kecil dengan pola kecil di ruang yang sempit. Faktor pendukung lain seperti cermin dan gorden, dapat memanipulasi visual dan membuat ruang lebih lapang.
Tak dipungkiri lagi, warna berperan penting terhadap tampilan visual ruang. Warna gelap memberi kesan berat namun elegan. Warna terang yang netral memberikan tampilan lebih ringan dan lapang. Warna kontras membuat ruang terasa lebih hidup dan menyenangkan.
Sumber: unsplash.com
Warna karpet yang senada dengan furniture dan kontras dengan dinding yang gelap, menciptakan ruang yang menarik, terkesan hidup, sekaligus tampil elegan.
Kebutuhan fungsi dan kenyamanan memang faktor utama saat memilih karpet. Namun, bahan juga harus diperhatikan jenis dan teksturnya agar tidak mengganggu kesehatan, apalagi jika ada anggota keluarga yang mengidap asma atau mudah alergi. Bahan wol sering dijadikan karpet karena mudah dibersihkan, tahan api, dan abrasi. Selain itu, hangat dan awet, tampilannya pun elegan. Harga bahan wol juga tergantung kualitasnya. Sintetik tiruan wol atau acrylic, harganya lebih murah.
Sumber: unsplash.com
Pilihlah bahan yang lebih kesat untuk karpet di area yang aktivitasnya tinggi. Biasanya karpet bulu nyaman diduduki karena tebal dan hangat, namun tidak cocok ditempatkan di semua ruang. Karpet berbahan kain biasanya berkualitas baik dan mudah dibersihkan, namun cenderung tidak terlalu empuk.
Nilon, bahan terawet dari semua serat sintetis, warna dan teksturnya tahan lama. Modacrylic mirip acrylic dengan harga lebih mahal karena dicampur jenis serat acrylic lainnya. Olefin (polypropylene) tahan lama, cocok ditempatkan di area sirkulasi yang padat, tahan kelembaban, abrasi jamur. Harga olefin pun murah dengan tampilan paling menarik di kelas serat sintetis. Polyester, jenis bahan karpet ini sangat tahan lama tapi tidak sehangat bahan lainnya. Sisal, bahan karpet berpola tenun dengan warna-warni alami yang minimalis dengan harga terjangkau.
Ada tiga posisi yang bisa dijadikan panduan perletakan furniture di atas karpet. Pertama, semua kaki furniture menginjak karpet, misalnya keempat kaki meja makan. Kedua, hanya kaki depan menginjak karpet, misalnya kaki sofa. Ketiga, tidak ada furniture di atas karpet. Posisi ini diterapkan jika karpet licin atau berukuran kecil.
Sumber: unsplash.com
Sebenarnya, tujuan memposisikan dan memadukan karpet dengan furniture adalah agr terbentuk kesatuan dan desain ruang terasa mengalir. Inilah sebabnya, pemilihan karpet yang tepat sangat penting.
Biaya memiliki karpet tidak berhenti ketika membelinya. Perawatannya pun bisa menyita anggaran dan waktu. Pelajari perawatan yang diperlukan setiap bahan, atau tanyakan pada penjual. Sebaiknya, pilihlah bahan yang mudah perawatannya.
Sumber: unsplash.com
Selain menghemat biaya, karpet yang mudah dibersihkan berarti aman bagi kesehatan. Karpet yang menyerap banyak debu, tentu membuat ruangan terasa pengap. Meski bahan organik seperti wol dan rami dianggap lebih sehat, perawatan teratur diperlukan untuk membersihkan kotoran yang terperangkap. Perhatikan juga bahan pewarna karpet. Pewarna kimia yang mudah pudar, selain tidak aman, juga bisa menimbulkan iritasi pada kulit.
Karpet bisa menambah kenyamanan, menghidupkan kesan hangat sekaligus memberikan tampilan elegan pada ruang. Perlu banyak pertimbangan sebelum membeli karpet idaman. Jika mengalami kesulitan, hubungi dan berkonsultasilah dengan kami. Furniterus akan memberikan solusi dan mewujudkan ruang dengan desain terbaik.