FURNITERUS.com – Prinsip desain interior sepertinya tidak penting diketahui orang awam karena bukan suatu prinsip yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hanya sesekali saja dipakai saat membangun atau merenovasi rumah. Bahkan, tidak perlu pusing-pusing mengetahui prinsip ini karena urusan desain bisa diserahkan saja pada ahlinya, desainer atau arsitek. Anggapan dan pemikiran ini mungkin terbersit saat mendengar sebaiknya harus mengetahui prinsip desain interior.
Sumber: unsplash.com
Padahal, meskipun untuk mewujudkan desain ruang atau rumah impian mendapat bantuan tenaga professional, namun peran sebagai owner yang terlibat dalam mengemukakan keinginan dan kebutuhan sangat signifikan untuk menciptakan desain sempurna.
Alasan inilah yang membuat setidaknya perlu memahami sedikit prinsip dasar desain agar bisa berkomunikasi dengan baik dan benar-benar mengetahui desain seperti apa yang diinginkan. Apa saja prinsipnya dan bagaimana penerapannya? Mari simak jawabannya dalam artikel ini!
Saat memasuki sebuah ruang, ada tatanan atau urutan kegiatan yang biasa dilakukan dalam ruang itu. Misalnya, saat akan memasuki ruang tamu, alas kaki akan dibuka dan diletakkan di tempatnya, menggantung kunci rumah, meletakkan tas, lalu menuju ke ruang lain.
Sumber: unsplash.com
Nah, urutan inilah yang harus diperhatikan saat meletakkan perabotan dalam ruang agar setiap kebiasaan kegiatan yang dilakukan dapat mengalir dengan nyaman. Walau secara garis besar kegiatan yang terjadi di tiap ruang hampir sama, ruang tidur untuk tidur, ruang keluarga untuk tempat berkumpul keluarga, namun detail kebiasaan akan berbeda antar tiap keluarga.
Detail urutan ini yang harus diperhatikan, diikutsertakan dalam rancangan desain, dan atau dikemukakan pada desainer jika memerlukan jasanya.
Proporsi berkaitan dengan kesesuaian dimensi dari elemen-elemen pembentuk ruang dan posisinya dalam ruang. Memang setiap perabotan yang dijual di pasaran sudah dibuat mengikuti standar arsitektur yang dianggap nyaman untuk sebagian besar orang.
Sumber: unsplash.com
Namun, proporsi tubuh setiap orang berbeda dengan tuntutan tingkat kenyamanan yang berbeda pula. Apalagi jika proporsinya sangat berbeda dari orang kebanyakan. Pastinya, dimensi elemen pembentuk ruang yang nyaman untuknya akan sangat berbeda dan menuntut desain khusus.
Irama atau ritme atau pengulangan yang terlihat dalam penataan ruang, berupa pola gerak yang terorganisir dan memberikan efek dan suasana tertentu bagi setiap orang yang berada dalam ruang itu. Pengulangan atau repetisi ini akan terasa nyaman jika variasi bentuk, warna, dan perabotan tertata dengan harmonis.
Sumber: unsplash.com
Ada dua jenis irama dalam desain interior, irama statis dan irama dinamis. Irama statis dengan pengulangan pola yang sama dan konsisten, misalnya perletakan kolom dengan jarak setiap 3 meter, dekorasi bingkai foto dengan bentuk, warna, dimensi dan jarak yang sama.
Irama dinamis mengulang beberapa aspek secara bervariasi dan diselang-seling teratur serta konsisten. Warna kursi coklat-putih-coklat putih atau elemen dinding tembok-kaca-tembok-kaca, bisa menjadi irama interior yang dinamis.
Dalam sebuah ruang, sebaiknya ada sebuah elemen yang mencirikan jati diri ruang itu. Meja makan bisa menjadi primadona dalam ruang makan, tapi keberadaannya tidak boleh mengganggu dan ‘mematikan’ elemen lainnya. Eksistensi elemen-elemen lain, seperti kursi dan lampu gantung harus tetap menyatu dan saling menyeimbangkan.
Sumber: unsplash.com
Seimbang bukan berarti monoton dan harus simetris. Keseimbangan desain bisa juga dibentuk secara asimetris dan radial. Yang terpenting, posisi, dimensi, bentuk, bahan, dan warna memiliki fungsi dan tampilan visual yang meningkatkan kualitas estetika sebuah ruang.
Membuat sebuah ruang memiliki point of interest berarti menjadikan sebuah elemen kontras menjadi perhatian utama dalam ruang. Elemen ini bisa kontras dari bentuk, warna, dimensi, posisi, tekstur, hingga keunikan tampilan visualnya. Di sebuah ruang tamu yang serba minimalis dengan warna putih, coklat kayu, dan abu-abu yang natural, bisa diletakkan sebuah sofa hijau lumut bergaya mid-century yang mencolok sebagai focal point yang mencerahkan suasana.
Sumber: unsplash.com
Tidak harus menggunakan elemen dengan dimensi besar untuk dijadikan kontras dalam sebuah ruang. Cushion atau bantal sofa dengan warna cerah di atas sofa serba putih sudah cukup menjadi point of interest yang membuat ruang tampil lebih menarik.
Alangkah terasa pengapnya saat memasuki ruang yang sangat luas dengan plafon sangat rendah. Di sinilah pentingnya penerapan skala, perbandingan ruang dengan elemen pendukung ruang lainnya. Memang, standar arsitektur menerapkan tinggi plafon 2,8-3,2 meter untuk ruang yang nyaman. Namun itu tidak bisa dijadikan patokan karena faktor luas ruang dan suasana yang ingin diciptakan dalam ruang itu.
Sumber: unsplash.com
Kesan megah bisa didapatkan dari plafon yang lebih tinggi dari ruang lainnya. Sebaliknya, kesan nyaman dan hangat didapat dari plafon yang agak rendah. Tapi, ingatlah untuk tetap memperhatikan proporsi tubuh saat menentukan tinggi rendah sebuah ruang.
Bentuk dekorasi seperti lengkungan atau ukiran, warna, tekstur, dan karakter bahan menjadi detail yang tak boleh terlupakan. Walau kadang letaknya di ujung meja, menyatu dengan bahan, setiap detail dan dekorasi membawa pengaruh besar dalam penciptaan suasana yang diinginkan. Warna menciptakan efek, memberi karakter dan makna tertentu dalam ruang. Kesan aktif, hangat, luas, dan sejuk dapat tercipta dari pemilihan warna yang tepat. Karakter glossy atau doff, walau dengan warna yang sama, juga akan menciptakan kesan yang berbeda.
Sumber: unsplash.com
Begitu pula dengan tekstur. Tekstur taktil yang tersentuh secara fisik, atau pun tekstur tersirat yang memiliki kualitas visual yang menarik, akan memicu terbentuknya respon emosional yang dirasakan seseorang saat berada dalam ruang.
Perhatikan detail dan dekorasi dalam desain interior karena karakter dan kepribadian sebuah ruang akan terpancar dari pemanfaatan setiap elemen pembentuknya.
Menciptakan keserasian dan harmonisasi dalam ruang mengharuskan adanya kemampuan untuk menyatukan semua elemen pembentuk ruang. Setiap elemen yang ada harus saling menyatu, berkesinambungan, dan menguatkan satu sama lain dengan komposisi yang seimbang. Walau ada elemen yang ‘out of the box’ dan menjadi point of interest, namun elemen lainnya harus tetap memukau dan menunjukkan jati dirinya sebagai elemen yang juga penting dalam ruang.
Sumber: unsplash.com
Memiliki pemahaman tentang prinsip desain interior menjadi sebuah keuntungan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mewujudkan desain ruang impian yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter.
Wujudkan ide desain sempurna dengan berbagai artikel lainnya dari Furniterus. Lihat juga koleksi lemari pakaian dan kitchen set karya Furniterus yang bisa di-custom sesuai keinginan dan kebutuhan.