FURNITERUS.com – Kayu jati Belanda ? Apakah kayu ini berasal dari Belanda? Lalu apa bedanya ya dengan kayu jati lainnya? Nah, pasti itulah beberapa pertanyaan yang akan muncul di kepala kamu saat mendengar material kayu jati Belanda. Sebenarnya, kayu jati ini tidak berasal dari Belanda, lho. Kalau bukan dari Belanda kenapa namanya kayu jati Belanda?
Konon ceritanya, dulu jika ada barang-barang import dari luar negeri yang datang ke Indonesia seperti mesin atau alat berat, palet alat kayu pembungkusnya adalah kayu pinus yang kita kenal dengan kayu jati Belanda ini. Nah, karena berasal dari luar negeri makanya disebut dengan jati Belanda.
Asumsi orang zaman dulu selalu mengasosiasikan luar negeri dengan Belanda, padahal tidak mutlak bahwa seluruh kayu jati Belanda ini merupakan hasil impor dari Belanda saja, ada juga yang berasal dari Jepang atau Jerman. Wah, menarik banget ‘kan? Yuk, ketahui lebih dalam tentang kayu jati Belanda berikut ini.
Kayu jati Belanda bukan satu-satunya nama untuk jenis kayu ini. Selain disebut sebagai kayu palet atau eks palet, kayu jati Belanda sering juga disebut dengan kayu jati Londo yang merupakan istilah Jawa untuk kata Belanda. Tak hanya itu, kayu jati Belanda juga sering dirujuk sebagai kayu jati Madura. Hal ini disebabkan karena eks palet ini sering dikumpulkan dan kemudian diperjualbelikan oleh pengumpul beretnis Madura. Panjang banget ya sejarah dari kayu jati Belanda ini.
Sumber: unsplash.com
Tak hanya istilah Belanda saja yang kurang tepat pada kayu jati Belanda ini. Ternyata, kayu jati Belanda juga bukan merupakan kayu jati asli, tetapi kayu pinus atau pinewood. Nah, karena bukan kayu jati asli, maka harga dari kayu jati Belanda ini juga tidak sefantastis kayu jati asli yang bisa berharga tiga kali lipat dari kayu jati Belanda.
Walaupun namanya masing asing, kemungkinan besar kamu sudah pernah lho melihat kayu jati Belanda ini. Bentuknya dari kayu ini punya ciri yang khas dan mudah ditandai dengan bobotnya yang lebih ringan, warna yang cerah seperti kuning muda atau krem kayu, serta punya serat kayu yang halus dan bernuansa sangat alami.
Sumber: unsplash.com
Tekstur dari kayu jati Belanda juga tidak padat dan mudah dibentuk. Daya tarik dari kayu jati Belanda ini juga tampak pada alur urat dan mata kayunya yang khas. Kayu yang semakin tua juga akan memiliki patina yaitu guratan alami dengan nuansa antik yang menawan. Guratan serat kayunya juga memiliki warna yang lebih tua dan memanjang dari satu sisi ke sisi lainnya.
Sebagian besar kayu jati Belanda tumbuh di Amerika dan benua Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri jenis kayu ini banyak tumbuh di daerah Sumatera seperti kayu pinus jenis Tusam dan Merkusii. Namun, kayu yang paling umum digunakan adalah jenis Pinus radiata yang diimpor dari New Zealand dan Pinus Merkusii.
Jenis kayu pinus ini memang memiliki pohon yang bisa tumbuh cukup pesat dan mempunyai demand atau permintaan pasar yang cukup tinggi. Saat ini, pohon pinus sudah khusus diternak atau dibudidayakan secara masal dengan kualitas yang lebih padat dan mengandung resin serta lebih ramah lingkungan.
Sumber: unsplash.com
Walaupun terlihat kering dan ringan ternyata kayu jati Belanda punya daya tahan yang cukup kuat, lho. Meski tidak sekuat kayu jati asli, kayu jati Belanda cukup kuat dan kokoh untuk digunakan sebagai furniture dengan karakteristik anti-shock yaitu resisten terhadap benturan dan lebih minim kerusakan saat terjadi kontak keras.
Kayu jati Belanda banyak digunakan dalam pembuatan furniture karena guratan alami dan finishing yang bisa memberikan kesan natural. Beberapa furniture yang kerap menggunakan kayu jati Belanda ini adalah jendela rumah, aksesoris rumah tangga, hingga kerajinan kayu lainnya. Warnanya yang natural membuat kamu bisa dengan mudah memadupadankannya dengan berbagai tema dalam rumah. Sifat dasarnya yang kering juga membuatnya anti rayap, lho.
Sekarang sudah tahu ‘kan apa itu material kayu jati Belanda? Tertarik untuk menggunakan furniture dari bahan dasar kayu ini?