FURNITERUS.com – Berbagai jenis kayu di Indonesia sudah dikenal sebagai bahan utama pembuatan furniture, walau hanya sebagai rangka ataupun diekspos keindahannya. Kualitasnya tergantung proses lignifikasi (pengayuan) yang membuat kayu mudah dibentuk, keras, kedap air, isolator, atau tahan lama.
Sumber: unsplash.com
Sebagai material yang mampu menampilkan karakter alam dengan kuat serta menambah estetika dan kenyamanan suasana, berbagai tipe dan model furniture dapat dibuat dari beragam jenis kayu. Jenis kayu apa saja yang biasanya dipakai untuk membuat furniture, bahkan hingga zaman sekarang? Mari kenali jenis dan karakteristiknya!
Jenis kayu premium dari hutan tropis Asia Tenggara ini sudah sangat terkenal akan kekuatan, kestabilan, dan keindahan urat kayunya. Kayu ini menjadi pilihan utama untuk material produk interior mau pun eksterior yang tahan jamur, rayap, dan tak rentan oleh waktu. Namun sayangnya, kayu ini cukup langka sehingga membuat harganya mahal.
Sumber: unsplash.com
Lapisan minyak pada galih kayunya yang tahan air, membuat kayu jati tampak bersinar dan awet. Warna coklatnya yang kemerahan akan berubah menjadi coklat muda saat terkena cahaya matahari. Perawatannya relatif mudah karena tahan benturan, anti bakteri, dan tidak mudah rapuh. Seratnya yang tebal juga memudahkan pengerjaan furniture.
Kayu yang bernama latin Swietenia mahagoni ini, bertekstur keras dengan pori-pori halus yang membuatnya bagus untuk dijadikan furniture. Para pengrajin furniture lebih memilih jenis kayu ini dibanding kayu jati. Dalam wujud utuhnya berupa gelondongan, harga kayu mahoni memang lebih murah dibanding kayu jati. Tetapi, setelah diolah menjadi furniture, harganya lebih mahal. Keindahan kayu ini juga memukau dengan warna kemerahan natural di bagian dalam dan coklat tua beralur sisik di luarnya.
Sumber: unsplash.com
Serat kayunya yang halus menghasilkan motif dan tekstur yang cantik setelah difinishing. Penampang kayu sangat stabil dengan kekuatan penyusutan dan perubahan bentuk yang baik. Kandungan minyak alami yang rendah membuat kayu mahoni bisa difinishing dengan cat duco tanpa meninggalkan noda kekuningan seperti pada kayu jati. Sayangnya, kayu mahoni rentan terhadap hama dan harus dioven dulu sebelum diolah menjadi furniture.
Sumber: unsplash.com
Tekstur yang cukup keras dan stabil menjadi alasan untuk memilih kayu merbau sebagai alternatif pengganti kayu jati. Jenis kayu ini masih tergolong mahal karena nyaris tanpa kelemahan. Finishing dengan melamin atau vernish warna gelap membuatnya tampak semakin menawan menampilkan keindahan desain modern furniture.
Sumber: unsplash.com
Aromanya yang khas membuat kayu ini mudah dikenali. Kuat terhadap serangan serangga dan rayap, serta bobotnya yang lebih ringan dibanding kayu jati, menjadi kelebihan jenis kayu yang harganya relatif terjangkau ini. Serat-serat kayu yang halus membuat kayu kamper tampil indah jika diolah dengan tepat.
Ketahanan terhadap cuaca, membuat jenis kayu ini cocok digunakan untuk eksterior. Kayu yang termasuk populer digunakan di Indonesia ini menawarkan sederet kelebihan. Ketahanannya yang prima membuat hunian tampil menawan lebih lama. Kerap dikenal dengan sebutan Yellow Balau karena warna khasnya kuning kecoklatan, panjang kayunya dapat mencapai 40 meter dengan diameter 120 cm.
Sayangnya, bobot kayu bangkirai lebih berat daripada kayu jati dan berpotensi retak tinggi. Namun tidak perlu khawatir, retak ini dapat diperbaiki dengan dempul atau wood filler dan tidak akan mengurangi kekuatannya.
Sumber: unsplash.com
Kayu yang didaulat Departemen Kehutanan memiliki tingkat kekuatan kelas I dan II ini, nyaris setara dengan kayu jati. Dengan tingkat keawetan kelas I, II, dan III, kayu ini memiliki ketahanan prima terhadap cuaca ekstrim.
Meski lebih berat dari kayu jati, namun kayu bangkirai mudah diserut, diukir, dan dipotong, sehingga menjadi favorit para pengrajin kayu untuk diolah menjadi berbagai produk eksterior. Ketahanannya yang prima dan tak kalah dari kayu jati, dibanderol jauh lebih ekonomis dan menjadi solusi sempurna menghadirkan hunian berkonsep natural tanpa merogoh kocek terlalu dalam.
Sumber: unsplash.com
Jenis kayu yang banyak tumbuh di Provinsi Riau ini banyak diminati pengrajin furniture. Teksturnya halus seperti kayu jati, seratnya halus, dan permukaannya licin dengan warna merah kecoklatan yang menawan. Kayu nyatoh awet dan tahan terhadap serangan rayap.
Mudah didapat dan harganya yang terjangkau menjadikan kayu pinus sangat diminati sebagai bahan baku produk furniture. Warnanya yang cerah dengan serat halus yang memukau membuatnya banyak dijadikan lemari, kursi, nakas, dipan, bahkan bingkai cermin.
Sumber: unsplash.com
Walau rentan terserang jamur, namun jenis kayu ini mudah dibuat bermacam furniture dengan aneka bentuk karena termasuk jenis kayu lunak yang mudah dipotong. Kelemahannya dapat diakali dengan teknik pengeringan secara langsung setelah kayu pinus ditebang. Selain itu, pengaplikasian laminasi ke bidang-bidang lebar pada furniture berbahan dasar kayu pinus akan membuatnya lebih kuat dan tahan terhadap serangan jamur.
Sumber: unsplash.com
Kayu yang berasal dari pohon cedar atau pohon aras berasal dari wilayah pegunungan Mediterania. Memiliki kelembapan yang baik dan membuat kayu dari pohon yang dikenal sebagai Cedar of Lebanon ini tidak mudah busuk. Kandungan resin di dalamnya mampu menyerap kelembapan dan bau, bahkan mengeluarkan aroma khas yang manis dan segar yang tidak disukai rayap dan serangga.
Kayu sungkai banyak dimanfaatkan sebagai bahan furniture interior, pengganti kayu jati dengan harga premium. Warnanya yang terang membuat ruang terlihat lebih cerah. Bagian pinggir kayu atau gubal berwarna lebih muda dibanding tengahnya. Kekuatan karakter serat kayunya sangat cocok untuk mempercantik furniture minimalis. Harganya yang lebih murah dari kayu mahoni dan kemudahan pengerjaannya, membuat kayu sungkai digemari banyak pengrajin.
Sumber: unsplash.com
Sayangnya, material pembuat furniture ini tidak bisa dipakai untuk eksterior karena tidak tahan air dan kurang kuat menghadapi serangan hama. Kayu sungkai juga tidak bisa halus walau sudah diamplas.
Kayu ramin hanya dapat tumbuh di hutan tropis dataran rendah atau rawa dengan campuran tanah gambut dan rawa. Pohon ramin atau Gonystylus bancanus adalah flora khas Indonesia yang dibudidayakan di Kalimantan dan Sumatera.
Sumber: unsplash.com
Namun, pohon yang bisa mencapai tinggi 40-45 meter dan berdiameter 60-12 meter ini, telah masuk daftar merah IUCN karena tingginya penebangan hutan liar. Bagian dalamnya berwarna kemerahan dengan kulit pohon coklat hingga abu-abu. Teksturnya cenderung halus dan rata sehingga mudah dibentuk saat proses pengerjaan furniture.
Apapun jenis kayu yang dipilih untuk dijadikan bahan furniture, pastikan fungsi, warna, ketahanan, serta harganya sesuai kebutuhan fungsi dan estetika. Nantikan artikel-artikel lainnya untuk mendapatkan berbagai ide desain yang sempurna. Lihat juga koleksi lemari pakaian dan kitchen set Furniterus dan konsultasikan desain idaman yang bisa di-custom sesuai keinginan dan kebutuhan.