FURNITERUS.com – Kamar anak adalah milik pribadi anak, tempat mereka menerima kehangatan dan kenyamanan, sambil termotivasi untuk terus mengembangkan kreativitas. Seringkali orang tua memakai “kedaulatannya” untuk menentukan desain kamar tidur bagi anak. Mereka merasa paling mengetahui kebutuhan anaknya. Namun, mari kembali ke prinsip dasar desain. Desain yang baik diciptakan untuk mewadahi kebutuhan yang berbeda dari tiap pribadi yang unik. Begitu juga kamar, desainnya harus disesuaikan dengan keunikan kebutuhan dan sifat setiap anak. Antisipasi terhadap tumbuh kembang anak juga perlu dipertimbangkan dan diikutsertakan agar desain yang tercipta bisa terus bertumbuh sesuai pertumbuhan usia dan kematangan pribadi anak.
Seperti apa desain kamar anak penuh petualangan yang memotivasi kreativitas? Mari lihat beberapa tips dan contoh desain berikut ini!
Kamar untuk anak kecil (early childhood) usia 1-6 tahun didesain berbeda dengan kamar untuk anak besar (late childhood) usia 6-12 tahun.
Pertimbangan keamanan sangat penting diikutsertakan dalam desain kamar untuk anak kecil. Sedangkan untuk anak besar, perkembangan kreativitas bisa dijadikan unsur desain yang utama.
Selain karena perbedaan jenis kelamin, mendesain kamar yang menyenangkan memang penuh tantangan karena melibatkan karakter yang berbeda-beda. Kebutuhan kamar untuk yang hobi membaca buku dan menggambar, sangat berbeda dengan si super aktif yang senang melompat dan berolahraga.
Dinding, lantai, plafond, dan perabotan aneka warna serta bentuk bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan warna dan bentuk sejak dini. Selain itu, bentuk beraneka warna dapat memicu kreativitas sekaligus menjadi estetika desain.
Sejak dini, anak bisa diajarkan kebiasaan baik, termasuk menata kamarnya sendiri supaya senantiasa bersih dan rapi. Sediakan kabinet dan area untuk meletakkan benda-benda keperluannya. Ajarkan anak untuk selalu merapikan setiap barang yang selesai dipakai kembali ke tempatnya.
Artikel lainnya: Desain Lemari Pakaian yang Cocok untuk Kamar Tidurmu
Walau sudah dilarang untuk mengotori dinding, keinginan untuk mencorat-coret sangatlah menggoda. Sebenarnya, yang diperlukan hanyalah area untuk penyaluran bakatnya. Sekalian saja jadikan dinding sebagai area penyaluran bakat menggambar anak. Atau, sediakan kertas gambar berukuran besar dan tempelkan di dinding, lemari bagian samping, atau di pintu lemari. Agar anak tidak menggambar “asal-asalan”, sediakan pula area untuk memajang hasil karyanya. Informasikan kepada anak bahwa setiap gambar yang baik akan dipajang menjadi “wall art” dekorasi kamarnya.
Atau, jika merakit robot adalah hobinya, sediakan area khusus untuk menyimpan dan memajang koleksinya. Menghargai kreativitas anak akan mengajarkan anak bangga pada dirinya dan selalu berusaha melakukan yang terbaik.
Bagi anak, kamarnya menjadi area mungil yang sangat pribadi. Area yang melindungi dan memberi kenyamanan, sekaligus tempatnya berkreativitas dan mengeksplorasi bakatnya. Berikan kepercayaan kepada anak untuk ikut mengatur dan merapikan kamarnya. Di dalam kamarnya, anak bisa belajar disiplin dan bertanggung jawab.
Artikel lainnya: Tips Desain Kamar Tidur Anak yang Digunakan Bersama agar Nyaman
Sebagai owner, kebutuhan anak sudah pasti yang utama. Tapi, pendapat dan keinginan anak, walau masih labil, juga tetap perlu dipertimbangkan. Cara pandang anak dan orang tua memang berbeda. Anak punya imajinasi yang lebih bebas dan keinginan yang lebih polos. Keinginan itu seringkali terpengaruh film atau idola yang mereka sukai. Jadi, sangat penting untuk mendiskusikan desain yang diinginkan anak. Orang tua berperan mengarahkan dan menggabungkan pendapat dan keinginan anak dengan kebutuhannya sambil tetap berorientasi ke masa depan.
Desain yang matang dan terencana dengan baik menciptakan kamar tidur anak yang sempurna untuk memulai hari begitu membuka mata.
Nantikan artikel-artikel lainnya untuk mendapatkan berbagai ide desain yang sempurna. Lihat juga koleksi desain interior, lemari pakaian, dan kitchen set Furniterus dan konsultasikan desain idaman yang bisa di-custom sesuai keinginan dan kebutuhan.
