FURNITERUS.com – Apa sih yang kamu impikan saat menata sebuah hunian? Pastinya ingin membuat bagian interiornya nyaman dan indah saat dilihat bukan? Itulah mengapa desain interior yang tepat sangat penting. Menata rumah, apartemen, atau bahkan kamar kos dengan desain yang sesuai dengan keinginan kamu tentu akan menambah kebahagiaan tersendiri dan membuat kamu semakin betah berada di dalamnya. Agar kamu bisa menentukan desain apa yang paling sesuai dengan kriteria, ketahui dulu yuk beberapa macam desain interior rumah yang paling populer berikut ini.
Sumber: unsplash.com
Desain interior rumah yang satu ini telah menjadi tren yang kian digemari pada beberapa tahun belakangan. Desain yang identik dengan kesan bersih, alami dan fungsional ini memang mampu memikat banyak orang karena kesederhanaannya. Untuk menciptakan desain Skandinavian pada rumah, kamu perlu menata furniture dengan rapi sehingga tidak ada kesan berantakan. Tidak ada banyak dekorasi atau furniture dalam desain interior ini. Beberapa daya tarik dari desain ini adalah material berbahan kayu, pencahayaan natural yang maksimal, kain berbahan wol, dan kain throw sebagai dekorasi sofa.
Sumber: unsplash.com
Desain interior minimalis merupakan desain paling populer di kalangan masyarakat modern yang memiliki luas rumah terbatas dan senang akan kesederhanaan. Gaya minimalis sendiri mulai ramai sejak abad 20 dan merambah ke desain interior. Gaya yang terinspirasi dari gaya desain Jepang ini mengutamakan keluasan area dengan hanya memberi interior seminimal mungkin. Desain ini pun identik dengan warna-warna netral seperti putih, abu-abu dan hitam. Furniture yang digunakan didominasi oleh garis bersih dan bentuk yang sederhana.
Sumber: unsplash.com
Desain interior rumah industrial terinspirasi dari interior gudang industri. So, desain ini sangat identik dengan lantai beton, penggunaan material baja, dan material ekspos lainnya. Dinding pada desain industrial seperti batu bata dan semen, kerap dibiarkan “telanjang” tanpa finishing. Warna yang mendominasi interior ini adalah hitam dan abu-abu. Untuk furniture, bahan yang biasanya digunakan adalah metal, besi, atau kayu.
Sumber: unsplash.com
Vintage tak selalu berbau zaman dulu atau kuno, lho. Desain ini didominasi dengan warna lembut seperti putih, abu-abu muda, pink pastel, hijau muda, dan sebagainya. Sedangkan untuk motifnya, desain ini didominasi oleh bunga-bunga berukuran kecil yang diterapkan pada sarung bantal atau bahan pelapis sofa. Warna-warna lembut dan motif ini kerap membuat desain vintage dikaitkan dengan perempuan. Untuk furniture sendiri biasanya yang dipakai adalah material kayu dengan cat yang sedikit terkelupas yang memberikan kesan old.
Sumber: unsplash.com
Bohemian identik dengan penggunaan karpet dan kain-kain yang mampu meramaikan penampilan ruangan. Untuk menciptakan desain interior ini pada rumah, kamu bisa menggabungkan beberapa motif dan warna sekaligus dalam satu ruangan. Desainnya yang fleksibel dan terkesan “saling tabrak” ini sangat cocok untuk kamu yang memiliki jiwa bebas dan ekspresif.
Sumber: pexels.com
Desain kontemporer merupakan gaya desain yang mewakili masa kini. Maka dari itu, desainnya terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Gaya kontemporer di abad ke-21 ini memiliki ciri khas kebersihan dan ruangan tanpa banyak hiasan. Selain itu, material yang populer digunakan adalah logam dan kaca. Pada dasarnya, desain kontemporer didominasi dengan garis ramping dan kontras, serta teknik pencahayaan yang fokus pada aksen dinding.
Sumber: unsplash.com
Desain rumah dengan gaya mid-century modern mulai populer pada pertengahan tahun 50-60an setelah Perang Amerika usai. Di saat itu masyarakat mulai ingin mengubah desain tradisional menjadi lebih modern. Ciri khas dari desain ini adalah nuansa yang sederhana, bersih, dan terintegrasi dengan alam. Warna-warna yang digunakan adalah warna hangat dan alami seperti cokelat, oranye, hijau zaitun, atau abu-abu. Furniture pada desain mid-century modern biasanya memiliki lekukan halus dan bentuk yang geometris.
Sumber: unsplash.com
Rustic identik dengan elemen kayu tanpa finishing yang masih memperlihatkan serat kayu asli dan juga batuan alam. Kedua elemen ini biasanya diaplikasikan dalam berbagai bentuk, baik itu furniture hingga dinding rumah. Misalnya, dinding bata yang tidak diaci, furniture kayu, langit-langit ekspos, dan sebagainya. Bahan-bahan alami ini mampu memberikan kesan hangat pada hunian.
Nah sekarang sudah tahu kan? Kira-kira desain interior rumah seperti apa nih yang ingin kamu aplikasikan?