Sumber: unsplash.com
FURNITERUS.com – Kini, hunian vertikal alias apartemen semakin menjadi pertimbangan yang menjanjikan jika bicara soal tempat tinggal. Di luar harganya yang masih bisa dibilang terjangkau, lokasi yang strategis pun menjadi magnet tersendiri bagi para calon penghuni.
Sumber: pexels.com
Salah satu pasar tertinggi hunian apartemen adalah generasi milenial. Sebagai kelompok usia produktif, mereka setuju bahwa apartemen merupakan pilihan ideal untuk menetap. Pasalnya, kaum ini lebih mengedepankan eksperimen ketimbang kepemilikan, sehingga memiliki rumah tapak bukanlah sebuah ambisi. Apakah kamu salah satunya?
Nah, apartemen seperti apa sih yang cocok untuk generasi milenial? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Generasi ini masuk ke dalam kategori kelompok yang tidak memiliki ketertarikan tinggal di luar wilayah perkotaan. Faktor ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Wall Street Journal. Hasilnya, sebanyak 88% milenial memilih untuk menjalani gaya hidup urbanis. Ini menunjukkan mereka lebih suka tinggal di tengah kota agar bisa berinteraksi dengan banyak orang. Oleh sebab itu, apartemen yang berlokasi di tengah kota menjadi pilihan yang paling diminati. Selain itu, desa atau kampung dirasa tidak memiliki akses memadai untuk memenuhi kebutuhan akan jaringan internet, mengingat mereka sangat gadget minded.
Aktivitas sehari-hari yang dihabiskan dengan bekerja hingga lembur, dan hangout bersama teman membuat mereka tidak punya waktu banyak untuk berada di rumah. Selain itu, luas tanah atau bangunan pun tidak begitu menjadi soal. Mereka lebih mempertimbangkan faktor lokasi yang dekat dengan tempat bekerja atau beraktivitas. Juga, fasilitas lengkap dan sama nyamannya dengan rumah orang tuanya yang selama ini ditempati.
Sumber: unsplash.com
Apartemen menjadi solusi dengan menawarkan tipe hunian yang ringkas serta fungsional dengan beragam fasilitas. Sebut saja restoran, laundry, supermarket, sport club, dan keamanan 24 jam.
Dengan gaya hidup yang serba praktis, konsep desain interior minimalis yang simple, praktis, dan tetap bergaya merupakan pilihan yang paling dinikmati milenial.
Kaum milenial butuh ruang gerak yang cukup agar nyaman menjalankan segudang aktivitas. Faktor fleksibilitas merupakan salah satu karakter penting yang wajib diciptakan dalam desain interior minimalis. Konsep apartemen terbuka adalah pilihan yang tepat. Sama prinsipnya dengan konsep apartemen studio, setiap ruangan dibuat saling terhubung satu dengan yang lainnya.
Dengan konsep demikian, desain harus memaksimalkan fungsi yang meliputi area utama. Mulai dari kamar tidur, ruang tamu, dapur, hingga ruang kerja pribadi. Selain itu, pengaturan tata letak ruangan pada interior apartemen minimalis harus dicermati dengan matang. Hal ini ditujukan agar penghuninya lebih leluasa berpindah dari ruangan satu ke yang lainnya.
Sumber: unsplash.com
Kamu bisa menyiasatinya dengan beberapa cara. Kamar tidur ditempatkan sejajar dengan ruang santai, dan langsung terhubung dengan ruang makan sekaligus dapur. Pandai-pandailah membagi porsi untuk setiap area agar keseimbangannya terjaga. Dengan penataaan yang seimbang, ruangan mana pun akan terasa lebih luas.
Sumber: pexels.com
Sudah rahasia umum bahwa kaum milenial senang melakukan aktivitas secara multitasking. Akan tetapi, jika terlalu banyak barang, maka fleksibilitas pun akan terganggu. Oleh sebab itu, desain interior minimalis harus bisa memaksimalkan ruangan yang relatif kecil seefisien mungkin. Apalagi, milenial sebagai generasi yang produktif tentu membutuhkan banyak space untuk tempat penyimpanan “karya”.
Memilih furnitur multifungsi bisa menjadi solusi untuk masalah ini. Pilihlah furnitur dengan spesifikasi ukuran kecil dan ringan, sehingga tidak banyak memakan tempat. Sofa bed, tempat tidur berlaci, meja lipat yang ditempelkan ke dinding, dan masih banyak lagi . Dengan furnitur multifungsi, kamu pun bisa berhemat, bukan?
Tidak hanya sebagai tempat berlindung dan beristirahat, milenial memaksimalkan fungsi hunian mereka menjadi ruang produktif. Salah satu fungsi yang tidak dapat ditinggalkan dari konsep desain interior bergaya milenial adalah mengakomodasi ruang agar bisa bekerja di mana pun.
Sumber: pexels.com
Oleh karenanya, meja yang dipilih pun menjadi salah satu elemen penting. Meja di area bekerja, ruang makan, ruang santai, boleh berbeda material, tetapi harus punya fungsi yang serupa. Seluruhnya harus dapat digunakan untuk bekerja dengan aman. Begitu juga saat memilih furnitur. Penempatan kursi dan meja makan yang menghadap jendela bisa membantu milenial yang haus akan ide untuk mendapatkan inspirasi.
Milenial adalah generasi yang tumbuh di era teknologi. Tidak heran, jejaring sosial (dalam dunia nyata maupun maya) menjadi suatu hal yang sangat mereka andalkan. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, milenial tidak dapat lepas dari internet. Apartemen minimalis dengan sistem teknologi yang canggih serta hemat energi pun menjadi idaman.
Sumber: pexels.com
Bagi yang banyak menghabiskan waktu bekerja di apartemen, suhu ruangan, pencahayaan, dan kecepatan akses internet sangat berpengaruh pada performa. Maka dari itu, kemudahan dalam mengatur elemen-elemen demikian penting keberadaannya di apartemen. Mulai dari akses internet yang lancar, hingga pengaturan suhu yang dapat dilakukan melalui gadget.
Dalam konsep ruang terbuka, bahkan ada apartemen yang dilengkapi sensor otomatis, lho. Dengan sensor ini, keberadaan penghuninya dapat dideteksi. Jadi, ketika si penghuni sedang berada di area kamar tidur, lampu dan pendingin ruangan di area lain akan mati secara otomatis. Selain canggih, sangat mengusung gerakan ramah lingkungan, bukan?
Itulah 8 tipe apartemen yang cocok ditempati oleh generasi milenial. Menurutmu bagaimana?
Kami Furniterus terus menerus update loh banyak artikel-artikel menarik yang bisa bantu kamu buat ngisi apartemen mu dengan lebih mudah, tetap stay tuned dan sampaikan pendapatmu melalui kolom komentar ya!