FURNITERUS.com – Kebayang nggak kalau sebuah rumah tidak memiliki pintu? Pintu rumah merupakan salah satu elemen yang cukup penting. Tak hanya sebagai entrance ke dalam hunian ataupun berfungsi sebagai penghubung antar ruang di dalam hunian, pintu juga bisa menjadi pelengkap dekorasi yang penting untuk sebuah hunian. Perkembangan zaman juga memungkinkan pintu dibuat dalam berbagai bentuk, jenis, material, hingga teknik. Kamu pun bisa memilih pintu sesuai dengan keinginan, selera, sekaligus gaya rumah. Nah dari sekian banyak desain pintu yang ada apakah kamu sudah tahu desain pintu seperti apa yang cocok dengan hunian kamu? Supaya nggak bingung dalam memilih, lihat beberapa inspirasinya berikut ini.
Gaya desain pintu klasik merupakan salah satu gaya yang paling populer dan cukup banyak ditemukan pada hunian di Indonesia. Bentuk pintu ini umumnya terdiri dari panel persegi dengan kombinasi yang variatif. Terkadang, ada juga pintu yang dikombinasikan dengan kaca. Desain klasik biasanya dibuat dengan menggunakan material kayu. Desainnya yang sederhana pun cocok untuk diaplikasikan pada berbagai gaya hunian, baik itu klasik, mediteranian, hingga modern.
Untuk kamu yang suka dengan kesan bersih dan sederhana, kamu bisa memilih desain pintu minimalis dengan elemen garis dan tidak banyak detail. Pintu minimalis bisa dibuat dengan berbagai jenis material, mulai dari kayu, alumunium, PVC, dan sebagainya. Pintu minimalis juga bisa digunakan pada berbagai ruangan di rumah sebagai penghubung satu ruangan dengan lainnya, selain pintu masuk. Bentuknya yang simpel dan tidak banyak aksen membuat jenis ini cocok diaplikasikan pada pintu rumah mungil. Namun, bagi kamu yang ingin rumah dengan kesan mewah, pintu ini bukan pilihan yang tepat.
Suka dengan kesan etnik? Pintu ukir yang biasanya hasil dari pekerjaan pengrajin ini sangat cocok untuk menghadirkan kesan etnik pada hunian kamu. Pintu ukir semacam ini juga pas banget digunakan pada rumah untuk memberikan suasana liburan seperti layaknya di villa atau resor karena kesan natural yang diciptakan. Untuk memberikan tampilan yang maksimal, kombinasikan pintuk ukir dengan furniture ukir atau kayu lainnya. Pintu ukir biasanya membutuhkan waktu cukup lama untuk pengerjaannya dan tentu membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan pintu pada umumnya.
Pintu geser bisa menjadi solusi cerdas bagi kamu yang ingin menghemat ruang. Pintu yang ditutup dan dibuka dengan cara digeser ini dilengkapi dengan jalur rolling yang berada di bagian atasnya. Bahan dari pintu geser sendiri cukup beragam, mulai dari kaca, kayu, hingga alumunium. Tak hanya sebagai pintu masuk, pintu geser juga bisa digunakan sebagai partisi ruangan yang memisahkan suatu area tertentu. Namun agar trek pintu geser ini tidak macet dan sulit dibuka, kamu harus mengaplikasikan minyak secara berkala pada bagian rel.
Sekilas, desain pintu pocket mirip dengan pintu geser dengan sistem buka tutup dengan cara digeser. Bedanya, trek rolling dari pintu pocket ini terletak di dalam dinding, sedangkan trek pintu geser terletak di luar. Trek ini memungkinkan pintunya tampak tersembunyi seperti masuk ke dalam kantung saat digeser ke dalam. Itulah mengapa pintu ini disebut pocket door.
Pivot door atau pintu putar akan terlihat serupa dengan desain pintu engsel saat dilihat sekilas dalam keadaan tertutup. Padahal, pintu ini memiliki bukaan yang berbeda. Pintu ini dibuka dengan cara memutar dan bersumbu pada sisi atas dan bawah daun pintu. Desain pintu seperti ini biasanya digunakan untuk dijadikan sebagai pintu utama sebuah hunian karena terkesan unik dan menarik. Kesan yang ditampilkan oleh pintu ini pun bisa membuat tampilan rumah lebih mewah dan megah.
Namun, desain pintu putar membutuhkan bukaan yang lebih besar dibandingkan pintu pada umumnya dan juga memakan lebih banyak ruang. Jadi, pintu dengan desain ini kurang cocok digunakan pada hunian dengan luas terbatas.
Pintu yang satu ini cocok diaplikasikan pada bukaan yang mengarah ke taman atau dijadikan sebagai partisi ruangan. Pintu jenis ini pas buat kamu yang menyukai bukaan besar dan luas. Desain pintu ini membutuhkan area lebih karena daun pintu memerlukan ruang untuk bisa melipat tanpa menabrak perabotan atau karpet di dalam ruangan.